Minggu, 06 Februari 2011

GP Ansor Desak Fatwa Haram untuk Beras Impor

Sabtu, 05 Februari 2011 16 :38
djombang .com –

Kebijakan program impor beras
yang berlangsung mulai Bulan Januari hingga
Maret mendatang, mendapat reaksi keras dari
Gerakan Pemuda (GP ) Ansor . Jika impor beras dari
Vietnam tersebut tidak dihentikan, GP Ansor
meminta kepada kiyai sepuh untuk mengeluarkan
fatwa haram.
“ Kebijakan ini justru menyengsarakan rakyat,
terutama para petani kecil. Dengan adanya impor
beras, harga gabah dari petani akan turun drastis ,”
tandas Anggota DPR Komisi XI Nusron Wahid , saat
menghadiri acara panen raya di Dusun Turi, Desa
Kedungturi, Kecamatan Gudo, Sabtu ( 5/ 1) .
Ia menambahkan, apalagi impor beras dengan bea
masuk 0 persen tersebut waktunya tidak tepat ,
yakni pada bulan saat puncak panen raya . Tentu,
kebijakan itu secara langsung dapat menjatuhkan
harga gabah petani .
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) periode
2002 -2003 ini mengatakan, pengurus GP Ansor se
Indonesia secara tegas menolak kebijakan impor
beras.
“ Kebijakan ini dilakukan oleh orang- orang yang
double bodoh . Ini sama halnya dengan
pemiskinan terhadap masyarakat secara sistemik .
Sebagai kader NU , melalui Ansor, saya tegaskan
untuk berjihad melawan kebijakan ini, ” kritiknya
dengan nada kesal.
Ia menjelaskan, sebagai langkah kongkrit, Ansor
akan melayangkan surat yang ditujukan kepada
presiden , menteri perdagangan, dan menteri
pertanian. Selain langkah tersebut , Nusron
meminta kepada Pengurus GP Ansor Kabupaten
Jombang untuk memberikan pelatihan terhadap
para petani tentang sistem resi gudang.
“ Sistem resi gudang ini merupakan salah - satu
solusi yang diberikan kepada petani untuk
mengantisipasi adanya harga gabah jatuh . Jika
harga gabah jatuh , petani dapat menyimpannya di
gudang. Dengan begitu , mereka mendapat surat
keterangan yang dapat dijadikan jaminan saat
melakukan pinjaman ,” terang Nusron. CHO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar